Cerita Kelahiran Pangeran Siddharta – Ratu Mahamaya Melahirkan
Cerita Kelahiran Pangeran Siddharta – Ratu Mahamaya Melahirkan
Sepuluh bulan kemudian, di Bulan Waisaka Ratu Mahamaya memohon ijin kepada raja untuk dapat melahirkan di rumah orang tuanya di Devadaha.
Raja Suddhodana mengijinkan dan memerintahkan menterinya untuk mempersiapkan pengawalan demi keamanan dan kelancaran di perjalanan.
Pagi harinya, Ratu Mahamaya ditemani Mahapajapati Gotami, para dayang, dan para prajurit berangkat menuju Devadaha.
Di tengah perjalanan, saat sampai di Taman Lumbini, Ratu Mahamaya merasa bahwa ia akan segera melahirkan.
Ia memerintahkan agar rombongan berhenti dan beristirahat dulu sambil menikmati keindahan Taman Lumbini.
Ratu Mahamaya berjalan menuju ke sebatang pohon sala yang batangnya besar dan daunnya rimbun. Dahan dan rantingnya menjulur ke bawah.
Dengan berpegang pada ranting pohon sala Ratu Mahamaya melahirkan seorang bayi laki-laki.
Saat itu tepat pada Purnama Sidhi di bulan Waisaka tahun 623 SM.
Bayi itu langsung berdiri tegak dan berjalan tujuh langkah ke arah utara dan sebelum kakinya menyentuh tanah, di atas tanah muncul bunga teratai tempat kaki berpijak.
Pada langkah ke tujuh, bayi berhenti dan mengucapkan:
Akulah teragung dalam dunia ini,
Akulah pemimpin dunia ini,
Akulah tertua dalam dunia ini,
Inilah kelahiranku yang terakhir,
Aku tidak akan lahir lagi.
* Dikutip dari Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti SD Kelas 2
Comments
Post a Comment